Senin, 12 Maret 2012

pembelajaran tematik


MENGANALISIS KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK, MENGIDENTIFIKASI PRINSIP-PRINSP DASAR PEMBELAJARAN TEMATIK DAN MENJELASKAN PRINSIP PELAKSANAAN ATAU RAMBU-RAMBU PEMBELAJARAN TEMATIK

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Pembelajaran Tematik










Disusun oleh:
Amida Jazilaturrohmah   (210609032)
                  

Dosen Pengampu:
Kurnia Hidayati, M. Pd.

JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONOROGO 2012



BAB 1
PENDAHULUAN
Pesarta didik yang sekolah pada sekolah dasar kelas satu, dua, dan tiga berada pada usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan seperti  IQ,EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya tingkat perkembangan masih melihat segala sesuatu sebagai satu kebutuhan, serta mampu memahami hubungan antara konsep secara sederhana. Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkret dan pengalaman yang dialami secara langsung.


 

BAB 11
PEMBAHASAN

A.Karakteristik Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik sesuai dengan tahapan perkembangan anak yang masih melihat segala sesuatu sebagai suatu kebutuhan (holistic), sehingga pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan kurang mengembangkan anak untuk berpikir holistik dan membuat kesulitan bagi peserta didik. Atas dasar pemikiran diatas pembelajaran pada kelas awal sekolah dasar yakni kelas satu, dua, dan tiga lebih sesuai jika dikelola dalam kelas yang terpadu melalui pendekatan pembelajaran tematik.
Sebagaian suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
 1.Berpusat pada siswa-siswi
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa ( studen center ), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktifitas belajar.
2. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, sioswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3.Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajarannya lebih diarahkan kepada tema-tema yang yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan nyata siswa-siswi sehari-hari.
  
4.Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
5.Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel), dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari suatu mata palajaran dengan mata pelajaran lainya, bahkan mengaitkanya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
6.Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa-siswi
Dalam pembelajaran tematik siswa-siswi diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa-siswi sesuai dengan minat dan kebutuhanya.
7.Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
Dalam proses pembelajaran tematik tidak menjemuka atan membosankan bahkan dalam suasana bermain yang menyenangkan mereka dapat memperoleh pengetahuan baru secara utuh yang sangat bermakna[1].
Menurut Depdikbud (1996) mengemukakan karakteristik pembelajaran tematik meliputi tiga aspek yaitu:
a.Holistik
Suatu gejala yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu yang diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian, hal ini sebagai modal yang sangat baik untuk menjadi lebih bijak menyikapi setiap kejadian yang dia alami atau dihadapi.
b.Bermakna
Memungkinkan terbentuknya suatu jalinan antar konsep yang saling berhubungan, sehingga dapat menambah kebermaknaan materi yang dipelajari.
c.Autentik
siswa-siswi mempelajari suatu konsep atau prinsip melalui kejadian langsung yang dilaksanakan dalam proses kegiatan pembelajaran.
d.Aktif
pembelajaran lebih menekankan pada aktifitas siswa-siswi secara fisik, mental, intelektual, dan emosional melalui tema tertentu yang sesuai dengan hasrat,minat, dan kemampuanya. Sehingga ia termotivasi untuk terus-menerus belajar.
 
B.Prinsip-Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik
Keunggulan pembelajaran tematik akan terlaksana dengan baik apabila digunakan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pembelajaran tematik. Prinsip dasar pembelajaran tematik meliputi sebagai berikut:
1.Penggalian tema, penggalian tema merupakan prinsip utama dalam pembelajaran tematik artinya tema-tema yang saling tumpang tindih dan ada keterkaitanya dalam pembelajaran, dan hendaknya memperhatikan beberapa syarat:
a.Tema handaknya tidak terlalu luas.
b.Tema harus bermakna.
c.Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologi anak.
d.Tema harus mewadahi sebagian beser minat siswa.
e.Tema hendaknya berkaitan dengan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi didalam rentang waktu belajar.
f.Tema hendaknya sesuai dengan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat.
g.Tema hendaknya sesuaikan dengan ketersedian dengan sumber belajar.
2.Prinsip pengelolaan pembelajaran, dalam pembelajaran tematik guru hanya fasilitator dan mediator maka perlu diperhatika hal-ha lsebagai berikut:
a.Guru tidak menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan dalam proses pembelajaran.
b.Pemberian tangguna jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap pemberian tugas.
c.Guru harus mengakomodasikan terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.
3.Prinsip evaluasi, berkaitan dengan evaluasi diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a.Memberikan kesempatan kepada siswa-siswi untuk bertanya.
b.Mengevaluasi diri sendiri (self evaluation).
c.Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan keriteria keberhasilan pencapaian tujuan.
4.Prinsip reaksi , guru harus bereaksi terhadap aksi siswa-siswi dalam semua peristiwa karena itu guru dituntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran tercapai secara tuntas dan tercapai tujuan-tujuan pembelajaran.[2]
C.Menjelaskan Prinsip Pelaksanaan Atau Rambu-Rambu Pembelajaran Tematik
Dalam pembelajaran tematik hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.    Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.
2.    Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
3.    Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan.  Kompetensi dasar yang tidak bisa diintegrasikan dibelajarka secara tersendiri.
4.    Kompetensi dasar yang tidak tercangkup pada tema tertentu harus tetap diajarkan melalui tema lain walaupun disajikan secara tersendiri.
5.    Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, serta penanaman nilai-nilai moral.
6.    Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat dan lingkungan, dan daerah setempat.[3] 




BAB 111
KESIMPULAN

A.Karakteristik Pembelajaran Tematik
1.Berpusat pada siswa-siswi
2.Memberikan pengalaman langsung
3.Pemisahan antar mata pelajaran tidak begitu jelas
4.Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
5.Pembelajaran tematik bersifai fleksibel
6.Hasil pembelajaranya sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
7.Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
B.Prinsip-Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik
1.Penggalian tema
2.prinsip pengelolaan pembelajaran
3.Prinsip evaluasi
4.Prinsip reaksi
C.Menjelaskan Prinsip Pelaksanaan Atau Rambu-Rambu Pembelajaran Tematik
1.    Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.
2.    Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
3.    Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan.  Kompetensi dasar yang tidak bisa diintegrasikan dibelajarka secara tersendiri.
4.    Kompetensi dasar yang tidak tercangkup pada tema tertentu harus tetap diajarkan melalui tema lain walaupun disajikan secara tersendiri.
5.    Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, serta penanaman nilai-nilai moral.
6.Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat dan lingkungan, dan daerah setempat





DAFTAR PUSTAKA

Paket 3  LAPIS, Karakteristik Pembelajaran tematik